Pages

Sabtu, 29 Januari 2011

POTENSI DIRI

MENGENAL POTENSI DIRI

A. Pengertian potensi diri

Potensi berasal dari kata dalam bahasa Inggris “ to potent “ yang berarti kuat atau keras. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Pengertian potensi diri adalah kemampuan-kemampuan dan kualitas-kualitas yang dimiliki seseorang yang belum digunakan secara maksimal. Potensi diri pada dasarnya adalah kemampuan terpendam seseorang yang jika dikenali, dikembangkan, dan diaktualiasikan akan menjadi kemampuan nyata dalam kehidupan.

Kekhasan potensi diri yang dimiliki oleh seseorang berpengaruh besar pada pembentukan pemahaman diri dan konsep diri. Ini juga terkait erat dengan prestasi yang hendak diraih didalam hidupnya kelak. Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dalam konstek potensi diri adalah jika terolah dengan baik akan memperkembangkan baik secara fisik maaupun mental.

Pengertian-pengertian tersebut memberi pemahaman kepada kita bahwa potensi merupakan suatu daya yang dimiliki manusia, tetapi daya itu belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, potensi perlu didayagunakan. Ibarat dalam memproduksi barang, potensi berperan seperti bahan mentah yang masih memerlukan pengolahan lebih lanjut untuk menghasilkan barang yang siap pakai. Agar membuahkan prestasi, potensi haruis diasah bdan dilatih secara terarah dan berkesinambungan.

B. Macam-Macam Potensi

Setiap individu memiliki potensi diri,dan tentu berbeda setiap apa yang dimiliki antara satu orang dengan orang lain. Ada orang yang kuat secara fisik, sementara yang lain memiliki potensi kecerdasan yang luar biasa. Setiap potensi sebenarnya merupakan nilai lebih yang dimiliki seseorang.

Secara Umum potensi diri manusia dapat dibedakan dalam jenis-jenis berikut:

1) Potensi Fisik (psychomotoric)

Potensi fisik merupakan organ fisik manusia yang dapat digunakan oleh kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan apabila dilatih dengan baik.

Kemampuan yang terlatih ini akan menjadi suatu kecakapan, keahlian, dan ketrampilan dalam bidang tertentu. Potensi diri fisik akan semakin berkembang bila secata intens dilatih dan dipelihara. Misalnya mata untuk melihat, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar dan lain-lain.

2) Potensi Mental Intelektual (Intelegent Quotient)

Potensi Mental Intelektual merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia ( terutama otak sebelah kiri ). Fungsi potensi tersebut adalah untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.

Howard Gardner menyebut kemampuan terpendam itu sebagai kecerdasan. Menurut Gardner setidaknya ada delapan kecerdasan dasar, antara lain adalah sebagai berikut:

a) Kecerdasan fisual / spesial ( kecerdasan gambar) : arsitak, seniman, designer mobil, insinyaur,designer graffis, komp[uterr, kartunis,perancang intrior dan ahli fotografi.

b) Kecerdasan veerbal / linguistik ( kecerdasan Berbicara): pengarang atau menulis,guru.penyiar radio, pemandu acara, presenter, pengacara, penterjemah, pelawak.

c) Kecerdasan musik: pengubah lagu, pemusik, penyaanyi, disc jokey, guru seni suara, kritikus musik, ahli terapi musik, audio mixier( pemandu suara dan bunyi).

d) Kecerdasan logis / matematis ( Kecerdasan angka: ahli metematika, ahli astronomi, ahli pikir, ahli forensik, ahli tata kota, penaksir kerugian asuransi,pialang saham, analis sistem komputer,ahli gempa.

e) Kecerdasan interpersonal ( cerdas diri ): ulama,pendeta,guru,pedagang, resepsionis, pekerja sosial, pekerja panti asuhan, perantara dagang,pengacara, manajer konvensi, ahli melobi, manajer sumber daya manusia.

f) Kecerdasan intrapersonal ( cerdas bergaul ): peneliti, ahli kearsipan, ahli agama, ahli budaya, ahli purbakala, ahli etika kedokteran .

g) Kecerdasan kinestetis (jasmani): Kerajinan tangan, kemampuan atletik, karya-karya drama, tarian, seni pahat.

h) Naturalis : taksonomi umum, pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan, upacara berburu, mitologi ruh binatang.

3) Potensi Kecerdasan Emosi ( Emotional Quotient )

Potensi Kecerdasan Emosi merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia ( terutama otak sebelah kanan ). Fungsinya antara lain untuk mengendalikan amarah, bertanggungjawab, motivasi dan kesadaran diri. Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali, mengendalikan, dan menata perasaan sendiri dan orang lain secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan dan didambakan oleh oaraang lain.

Daniel Goleman didalam buku kecerdasan emosi memberi tujuh kerangka keja kecakapan ini,yaitu:

a). Kecakapan pribadi yaitu kecakapan dalam mengelola diri sendiri.

b).Kesadaran diri yaitu bentuk kecakapan utuk mengetahui kondisi diri sendiri dan rasa percaya diri yang tinggi.

c). Pengaturan diri : yaitu bentuk kecakapan dalam mengendalikaan diri dan mengembangkan sifat dspst dipercaya , kewaspadaan , adaptabilitas, dan inovasi.

d).Motivasi : yaitu bentuk kecakapan untuk meraih prestasi , berkomitmen, berinisiatif, dan optimis.

e).Kecakapan sosial yaitu bentuk kecakapan dalam menentukan seseorang harus menangani suatu hubungan.

f). Empati : yaitu bentuk kecakapan untuk memahami orang lain, berorientasi pelayanan dengan mengambangakan orang lain. Mengatasi keragmana orang lain dan kesadaran politis.

g). Ketrampilan sosial: Yaitu betuk kecakapan dalam menggugah tenggapan yangdikrhendaki pada orang lain .

4) Potensi Daya Juang ( Adversity Quotient )

Potensi Daya Juang adalah bentuk kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan dala menghadapi kesulitan – kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. Melalui potensi ini, seseorang mampu mengubah rintangan dan tantangan menjadi peluang.

Paul G Stoltz dalam Adversity Quotient membedakan tiga tingkatan AQ dalam masyarakat:

a).Tinakat quitrers ( orang yang paling lemah AQ nya )

b). Tingkat Campers ( Orang yang yang memiliki AQ sedang )

c).Tingkat Climbers ( orang yang yang memilikiAQ tinggi )

5) Potensi Mental Spiritual ( Spiritual Quotient )

Potensi Mental Spiritual adalah sumber yang mengilhami dan melambungkan semangat seseorang dengan mengikatkan diri pada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu. Secara umum Spiritual Quotient merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan keimanan dan akhlak mulia.

Ciri-ciri seseorang yang memiliki SQ tinggi adalah sebagai berikut:

a). Memiliki prinsip dan visi yang kuat.

b). Mampu melihat kesatuan dalam keaneka ragaman.

c). Mampu memaknai setiap sisi kehidupan .

d). Mampu mengelola dan bertahan dalam kessulitan dan penderitaan.

BERUPAYA MERAIH PRESTASI

A. Hal Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi pada dasarnya merupakan pencapaian pengetahuan dan atau keahlian seseorang dalam bidang tertentu. Siswa berprestasi adalah siswa yang diharapkan baik oleh sekolah, guru maupun orang tua. Namun untuk meraih prestasi belajar tidaklah mudah. Ada upaya meningkatkan prestasi belajar yang harus dilakukan secara berkesinambungan. Diperlukan kerja sama yang erat antara guru, siswa dan orang tua di dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Untuk melakukan upaya meningkatkan prestasi, diperlukan informasi yang lengkap tentang hal yang mempengaruhinya. Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Salah satu hal terpenting adalah motivasi.

Motivasi merupakan dorongan yang memberikan semangat kepada siswa untuk meraih segala prestasi. Dengan adanya motivasi yang kuat, modal utama telah diraih dalam upaya meningkatkan prestasi belajar.

B. Upaya yang Bisa Dilakukan

Secara umum, upaya-upaya untuk meraih prestasi dapat dirinci dalam urutan langkah sebagai berikut:

ü Pengenalan diri.

ü Menentukan focus. Ini berarti menentukan pilihan mengenai bidang yang akan dikembangkan secara serius

ü Menetapkan tujuan. Ini berarti menentukan hal yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu

ü Menumbuhkan motivasi. Motivasi merupakan daya penggerak seseorang untuk bersediabertindak

ü Menetapkan tindakan dan melaksanakan tindakan secara konsisten,

ü Melakukan evaluasi diri. Ini merupakan proses mengukur dan memaknai tingkat ataupun proses pencapaian tujuan yang telah di tetapkan.

Rangkaian tahap tersebut bias digunakan sebagai upaya untuk meraih prestasi dalam berbagai bidang, baik bidang akademik maupun nonakademik. Masih banyak upaya meningkatkan prestasi belajar yang bisa dilakukan. Intinya adalah kerjasama yang baik dari setiap pihak di dalam mendukung tercapainya prestasi belajar. Saat prestasi belajar tercapai, anak akan semakin percaya diri, orang tua dan guru akan akan semakin bangga memiliki siswa dan anak berprestasi.

Keberhasilan seseorang itu harus diawali dari beberapa hal, diantaranya adalah:

1. Keyakinan Seseorang

Keyakinan adalah kepercayaan seseorang terhadap sesuatu yang menurut persepsinya benar. Keyakinan ini merupakan cerminan seseorang terhadap sesuatu. Semakin tinggi keyakinannya maka semakin mantap seseorang dalam melangkah, begitu sebaliknya semakin tidak yakin seseorang maka semakin tidak mantap seseorang dalam melangkahnya.

Orang yang kurang percaya diri merasakan tidak nyaman ketika harus berbicara dimuka umum atau ketika berhadapan dengan atasan atau orang yang disegani. Biasanya orang tersebut akan merasakan atau akan mengalami kegugupan untuk mengatakan sesuatu yang ingin dikatakan apabila tidak membaca teks, perut terasa mual, grogi, badan gemetar dan jantung berdetak cepat serta ada juga yang berkeringat dingin secara berlebihan. Rasa percaya diri akan mendorong keberhasilan yang lebih besar.

2. Strategi seseorang

Suatu rencana itu dipengaruhi oleh hal hal yang mendukung dan hal hal yang bisa menghambat, baik yang berasal dari dalam diri sendiri atau dari luar. Semua orang pasti berhadapan dengan dua hal tersebut diatas, namun bagaimana strategi atau kiat kiat yang mereka gunakan akan mempengaruhi keberhasilan seseorang tersebut. Semakin baik strateginya maka semakin besar kemungkinan keberhasilan seseorang.

3. Take Action

Tindakan adalah upaya upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai keinginan yang telah ditetapkan sebelummnya. Kapan rencana itu dilaksanakan “ Here and Now” disini dan sekarang. Hendaknya rencana tersebut dapat diupayakan semampu kamu lakukan mulai sekarang dan sejak dini (seawal mungkin).

Selagi masih ada kesempatan, peluang, dan waktu maka gunakanlah semuanya ini dengan sebaik baiknya untuk menuju masa depan. Jangan sampai terlena dan terjerumus dengan hal hal yang jelas jelas akan mengganggu dan merugikan.

C. Hambatan dalam Mencapai Prestasi Diri

Jalan untuk meraih prestasi bukanlah jalan yang mudah untuk dilalui. Tidak jarang hambatan muncul menghadang. Hal yang demikian menuntut kita bekerja keras untuk menyingkirkan rintangan dan meminimalkan kekuatan diri.

Berikut ini beberapa hambatan yang muncul dalam upaya untuk mengembangkan prestasi:

Ø Kemiskinan pada sebagian penduduk Indonesia

Ø Tingkat pendidikan yang rendah

Ø Etos kerja yang rendah

Ø Masalah moralitas

Ø Kurangnya permodalan

MENGENALI PELUANG UNTUK MEWUJUDKAN PRESTASI

Peluang adalah kesempatan baik yang memungkinkan pencapaian tujuan. Misalnya, Ghea memiliki peluang untuk menjadi penyanyi terkenal. Itu berarti, Ghea memiliki kesempatan baik yang memungkinkannya untuk mencapai tujuan sebagai penyanyi terkenal.

Mengenali peluang untuk mewujudkan prestasi adalah proses untuk mengenali secara saksama factor-faktor internal ataupun eksternal, sehingga dapat diketahui seberapa besar peluang yang ada untuk mewujudkan prestasi diharapkan.

Salah satu cara untuk mengenali peluang adalah dengan metode SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threat). SWOT adalah metode untuk mengenali kondisi internal (diri sendiri) dan kondisi eksternal lingkungan) secara rasional-objektif.

Kondisi internal terdiri dari kondisi internal positif (kekuatan/strength) dan kondisi internal yang bersifat negative (kelemahan/weakness). Sedangkan kondisi eksternal terdiri dari kondisi eksternal yang bersifat positif (peluang/ opportunity) dan kondisi eksternal yang bersifat negatif (hambatan/ threat).

Sikap mental positif adalah keadaan mental seseorang yang cenderung optimis dalam menghadapi diri ataupun lingkungannya. Kebalikan dari sikap mental positif adalah sikap mental negative. Sikap mental negative adalah keadaan mental seseorang yang cenderung pesimis dalam menghadapi diri ataupun lingkungan.

Sementara itu, mereka yang memiliki sikap mental negative cenderung melihat kesulitan hidup. Dengan sikap mental positif, orang tak mudah menyerah ketika menghadapi rintangan. Mereka yang bersikap mental positif tidak mudah dibutakan oleh kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Sebab, mereka selalu menyadari bahwa dalam dirinya terpendam potensi diri yang bias didayagunakan untuk mencari jalan keluar.